Pengaruh Islam Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan Bangsa Eropa



Pengaruh Islam Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan Bangsa Eropa
Oleh : Mabrur

Membaca tulisan Hasan Basri M Nur yang diterbitkan oleh harian serambi Indonesia pada senin 19 maret 2001, berikut resume dari saya :

“Dari orang Arablah (Islam) Eropa belajar berpikir secara objektif dan lurus, belajar berlapand dada dan berpandangan luas. Inilah dasar-dasar yang menjadi pembimbing renaisans dan yang menimbulkan kemajuan peradaban Eropa”. (Rom Landau, The Arab Heritage of Western Civilization, 1962).

Perkembangan Eropa yang sekarang ini kita ketahui akan kemajuan teknologinya yang super modern dan kekuasaannya yang hampir menguasai segala bidang keilmuan membuat negara-negara di Eropa tersebut menjadi negara yang memiliki pengaruh global dan menjadi kekuatan yang sangat besar di era sekarang ini.

Dan ternyata dibalik kesuksesan kemajuan Eropa sekarang ada peran yang sangat besar dari para intelektual Islam khususnya pada Islam periode klasik (650-1250 M) dan Baghdad menjadi tempat berkembangnya berbagai ilmu pengetahuan mulai dari astronomi, kedokteran, sains, ekonomi, politik, dan ilmu-ilmu lainnya, sehingga Baghdad dikatakan sebagai kota pusat perdaban dunia. Pada masa tersebut dunia Islam sudah berada pada puncak kejayaannya disegala aspek bidang keilmuan, sebaliknya masyarakat Eropa masih diliputi kegelapan akan ilmu pengetahuan, ekonomi, politik, pendidikan, dan sebagainya.

Keberhasilan yang dicapai dunia Islam pada periode klasik bermula dari gerakan penerjemahan buku-buku ilmu filsafat Yunani kuno kedalam bahasa Arab. Ilmu filsafat dan peradaban Yunani kuno sudah lebih dulu berkembang. Kemudian, pada masa kepemimpinan Khalifah ke-5 Abbasiyah, Harun al-Rasyid (786-809 M) gerakan penerjemahan buku dimulai yang ditandai dengan menugaskan sejumlah orang ke Eropa khususnya ke Yunani untuk mencari dan membeli manuskrip-manuskrip ilmu filsafat Yunani yang kemudian selanjutnya dibawa ke Baghdad untuk diterjemahkan kedalam bahasa Arab. Untuk kelancaran proses pengadopsian ilmu Yunani itu, maka pada masa Khalifah selanjutnya yaitu Al-Makmun (813-833 M) mendirikan sebuah perpustakaan dan lembaga kajian ilmiah yang diberi nama Baitul Hikmah. Ilmu yang diterjemahkan mencakup ilmu kedokteran, matematika, filsafat, fisika, botani, optika, astronomi, logika, geografi dan lain sebagainya.

Dalam pengembangan ilmu-ilmu tersebut, maka didirikanlah universitas-universitas di dunia islam. Beberapa diantaranya yang paling terkenal adalah Universitas Al-Nizamiyah di Baghdad, Universitas Al-Azhar di Kairo dan Universitas Cordoba di Andalusia (Spanyol). Khusus di Universitas Cordoba, mahasiswanya termasuk orang-orang Kristen yang berasal di eropa (Harun Nasution, 1996, dan Philip K Hitti, 1973).

Selanjutnya di tangan para intelektual Islam ilmu-ilmu dari Yunani yang sudah diterjemahkan tersebut tidak diterima secara mentah-mentah, tetapi mereka mengkaji lebih mendalam lagi dan membuat penelitian khusus. Jika sebelumnya orang-orang ahli di Yunani memahami ilmu-ilmu tersebut berdasarkan spekulasi saja, maka sebaliknya ditangan para intelektual Islam ilmu-ilmu tersebut dikembangkan berdasarkan pengimplementasian dengan membuat eksperimen-eksperimen sehingga dari hasil eksperimen tersebut banyak bermunculan teori-teori baru yang lebih akurat.

Dilain pihak, Bangsa Eropa pada masa tersebut masih dalam kegelapan dan tertinggal jauh akan perkembangan ilmu-ilmu pengetahuan yang sudah dikembangkan oleh cendekiwan-cendekiawan Islam. Kemudian sadar akan ketertinggalannya terhadap ilmu pengetahuan tersebut bangsa Eropa mulai bangkit perlahan-lahan untuk mengejar ketertinggalan mereka terhadap perkembangan ilmu pengetahuan yang dikuasai oleh Islam. Terdapat tiga jalur usaha yang ditempuh oleh bangsa Eropa untuk mengejar ketertinggalannya : Perang Salib, Mengirim para pelajar untuk mempelajari ilmu-ilmu pengetahuan yang berkembang di masyarakat Islam Andalusia(Spanyol), dan juga sebagian mengirimkan para pelajarnya untuk mempelajari ilmu di masyarakat Islam Sicilia, (Itali).

Kemudian ilmu-ilmu yang diperoleh para pelajar dan mahasiswa Kristen Eropa yang belajar di Andalusia maupun Sicilia, mereka bawa ke negera-negara asalnya seperti Inggris dan Perancis dan karya-karya ilmuwan Islam pun diterjemahkan kedalam bahasa Latin. Dari pengadopsian ilmu tersebut maka lahir juga pemahaman yang baru di masyarakat Eropa sehingga akhirnya kekuasaan Islam akan bidang keilmuan bisa diambil alih oleh para bangsa-bangsa Kristen Eropa, dan puncaknya Islam di Andalusia (Spanyol) dan Sicilia (Itali) runtuh oleh peradaban Eropa.

Sumbangsih peradaban dunia Islam akan berbagai ilmu dalam proses kebangkitan kembali Eropa dari ketertinggalan dan kelamnya ilmu pengetahuan sangatlah besar. Islam telah menjadi panutan sekaligus guru bagi bangsa-bangsa Eropa untuk mengejar ketertinggalan peradabannya. Pemikiran rasional yang pernah berkembang di masa kejayaan Islam pada akhirnya juga diterapkan pada bangsa Eropa. Walaupun demikian, orang bangsa Eropa umumnya tidak mau menerima agama Islam sebagai panutannya, mereka hanya mengambil ilmu pengetahuan dalam peradaban Islam saja dan mengabaikan nilai ajaran agama Islam.

Perlu diketahui bahwa puncak keemasan dan kejayaan yang pernah diraih oleh ummat Islam pada periode klasik hingga kemajuan yang sekarang ini dipegang oleh bangsa-bangsa Eropa tidak terlepas dari faktor kesungguhan dan kecintaan mereka dalam mempelajari berbagai cabang ilmu sebagai upaya untuk memperbaikin nasibnya dan membangun sebuah peradaban yang baru.



Pengaruh Islam Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan Bangsa Eropa Pengaruh Islam Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan Bangsa Eropa Reviewed by Mabrur Muhammad on November 10, 2017 Rating: 5

1 comment:

Powered by Blogger.