Inflasi: Arti, Jenis, dan Dampaknya terhadap Ekonomi Indonesia
![]() |
| Ilustrasi dollar terbakar akibat inflasi tinggi. (Ilustrasi Grafis oleh Instagram @Mabrur_Bun) |
INFLASI merupakan istilah yang tidak asing dalam dunia ekonomi, terutama saat harga-harga mulai melonjak. Secara sederhana, inflasi menggambarkan keadaan ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami peningkatan terus-menerus dalam suatu periode waktu. Menurut definisi dari Bank Indonesia, inflasi tidak cukup hanya ditandai oleh naiknya harga satu atau dua komoditas, namun harus terjadi secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam sistem ekonomi.
Para ekonom terkemuka juga memberikan pandangannya. Misalnya, Sadono Sukirno menyebut inflasi sebagai kondisi naiknya harga secara keseluruhan dan terus-menerus, sedangkan Boediono menekankan bahwa kecenderungan harga yang naik terus menerus merupakan ciri utama inflasi. Dengan kata lain, inflasi mencerminkan berkurangnya nilai uang karena daya beli masyarakat menurun seiring meningkatnya harga.
![]() |
| Ilustrasi dollar terbakar akibat inflasi tinggi. (Ilustrasi Grafis oleh Instagram @Mabrur_Bun) |
Jenis-Jenis Inflasi yang Perlu Diketahui
Inflasi dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat keparahannya maupun penyebab yang melatarbelakanginya:
Berdasarkan Tingkat Keparahan:
Inflasi Ringan: Kenaikan harga yang masih dapat dikendalikan dan tidak menimbulkan dampak besar terhadap ekonomi.
Inflasi Sedang: Harga meningkat dalam jumlah yang lebih signifikan dan mulai mengganggu perencanaan keuangan masyarakat.
Inflasi Berat: Lonjakan harga yang cepat dan luas, menyebabkan instabilitas dalam perekonomian.
Hiperinflasi: Kenaikan harga yang sangat drastis dan tak terkendali, biasanya disebabkan oleh krisis ekonomi atau politik.
Berdasarkan Penyebab:
Inflasi Tarikan Permintaan (Demand-Pull): Terjadi saat permintaan konsumen melampaui kapasitas produksi nasional.
Inflasi Dorongan Biaya (Cost-Push): Dipicu oleh naiknya biaya produksi, misalnya bahan baku atau upah tenaga kerja.
Inflasi Struktural: Bersumber dari hambatan struktural dalam sistem ekonomi, seperti distribusi yang tidak efisien atau ketimpangan produksi.
Pandangan Klasik: Al-Maqrizi tentang Inflasi
Pemikir ekonomi Islam, Al-Maqrizi, mengidentifikasi dua pemicu utama inflasi:
- Inflasi Alamiah, yang berasal dari kondisi di luar kendali manusia, seperti cuaca ekstrem.
- Inflasi akibat Kesalahan Manusia, seperti korupsi dan kebijakan ekonomi yang buruk, yang menciptakan ketidakstabilan dalam tata kelola negara.

Infografis Data Pengertian dan Penjelasan Inflasi. Design by @Mabrur_Bun
Dampak Inflasi bagi Perekonomian
Inflasi memiliki dua sisi:
- Secara positif, inflasi ringan bisa mendorong pertumbuhan karena meningkatkan konsumsi dan investasi.
- Sebaliknya, inflasi tinggi merugikan masyarakat dengan pendapatan tetap, menurunkan daya beli, serta menciptakan ketidakpastian ekonomi dan tekanan pada kebijakan moneter.
Upaya Pengendalian Inflasi di Indonesia
Pemerintah dan Bank Indonesia aktif mengelola inflasi melalui kebijakan fiskal dan moneter, termasuk pengendalian suku bunga dan pasokan uang. Namun, faktor global seperti harga komoditas dan geopolitik juga turut mempengaruhi keberhasilannya.
Kesimpulan
Memahami inflasi bukan hanya penting bagi ekonom dan pemerintah, tetapi juga masyarakat umum. Dengan pemahaman yang baik, setiap pihak bisa lebih siap menghadapi fluktuasi ekonomi dan menyusun strategi keuangan yang lebih adaptif.
Reviewed by Mabrur Muhammad
on
April 04, 2025
Rating:


No comments: